Sejarah Blog dan Blogging

Hasil gambar untuk sejarah blog dan blogging

Berbicara soal sejarah blog tidak bisa lepas dari istilah weblog. ‘Weblog’ merupakan istilah yang diciptakan oleh Jorn Barger pada tanggal 17 Desember 1997. Beberapa tahun kemudian, penyebutan ‘blog’ semakin santer terdengar. Konsepnya sendiri ternyata sudah berumur lebih dari dua dekade, yang kalau dalam ukuran internet bisa dianggap jutaan tahun. Blogging mulai muncul di permukaan pada awal milenia kedua. Contoh blog dan blogging memberi dampak yang cukup signifikan terlihat pada tahun 2002, tahun yang penting dalam sejarah blog. Karena blog masih baru, kemunculannya memunculkan kontroversi.
Saat itu ketidakberuntungan menimpa Heather B. Armstrong dan blognya dooce.com. Ia dipecat dari pekerjaan sehari-harinya karena kedapatan menulis tentang rekan-rekannya di blog pribadinya. Kasus ini menimbulkan kegemparan di komunitas blog dalam hal privasi di internet. Kini Heather menjadikan dooce.com sebagai sumber utama penghasilannya. Setidaknya pada akhirnya semua baik-baik saja.
Tahun berikutnya WordPress muncul, menawarkan segala kemudahan bagi orang-orang yang tertarik untuk membuat blog. Website blogging kemudian menjadi terkenal dan menarik perhatian ‘warga internet’. Pemilik situs blog, seperti ProBlogger.net dan JohnChow.com, menjadikan blognya sebagai ‘mesin pencetak uang’ karena bekerja sama dengan pihak ketiga (dalam hal beriklan). Dua situs blog ini bahkan menjadi contoh bagaimana Anda pun bisa memperoleh penghasilan dengan blogging. Hal lain yang tidak bisa lepas dari ingatan mengenai sejarah blog adalah ketika Google akhirnya membeli blogger.com. Lalu, apa perbedaan blog dan website?

Perbedaan Blog dan Website

Banyak orang yang menganggap blog dan website adalah dua hal yang hampir sama. Terlebih lagi ada banyak perusahaan yang menggunakan blog dan website di saat bersamaan sehingga perbedaan dua format ini cukup membingungkan. Memang sepertinya susah untuk membedakan kedua platform tersebut, tapi sebenarnya ada poin-poin khusus yang menjadikan blog dan website berbeda.
Blog, seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, memiliki konten yang harus terus-menerus diperbarui dan dikelola. Lebih jauh lagi, Anda harus menggunakan desain yang menarik untuk mencuri perhatian audience dan memaksimalkan keunggulan yang dimiliki. Salah satu contohnya adalah dengan mengaktifkannya kolom komentar sehingga pengunjung situs bisa menuliskan pikiran atau kritikannya. Website, di sisi lain, cenderung ‘statis’ – tidak harus selalu diupdate. Saat masuk ke sebuah blog, Anda pasti melihat bahwa kontennya selalu baru. Hal ini berbeda ketika mengunjungi sebuah website, Anda akan lihat bahwa hampir semuanya sama dan tidak ada perubahan.
Selain konten yang terus diperbarui, ada cara lain untuk melihat perbedaan blog dan website. Blog memiliki tanggal publishing, referensi author, kategori, dan tag dalam byline. Meskipun tidak semua blog punya elemen ini, website malah tidak memilikinya sama sekali. Apakah sekarang Anda sudah bisa mengetahui perbedaan blog dan website?

Perbedaan Blog Post dan Halaman Website

Lalu bagaimana dengan blog post dan halaman website? Kami sudah menyebutkan kata ‘statis’ sebelumnya ketika merujuk pada definisi website. Kata ini juga berlaku untuk halaman website. Blog post ditulis berdasarkan urutan postingan terbaru ke postingan paling awal dibuat. Secara default, beranda utama adalah halaman post blog dan di sinilah Anda bisa melihat postingan terbaru yang diterbitkan. Kalau Anda ingin tampilan yang lebih rapi di mana semuanya terorganisir dengan baik serta dapat diakses melalui bar navigasi atau fitur serupa, maka sebaiknya gunakan halaman statis atau yang biasa disebut halaman website.
Contoh yang paling populer adalah toko online. Anda ingin membuat halaman website yang memuat semua informasi penting dan relevan, tapi di saat bersamaan menawarkan opsi untuk mencari item yang diinginkan satu per satu. Metode ini tidak bisa diterapkan dengan blog post karena semua postingan yang ditampilkan akan ‘ditimpa’ dengan postingan baru. Pengunjung situs pun mengalami kesulitan jika ingin mencari item yang dibutuhkan. Dengan kekurangan seperti ini, pastinya Anda akan bertanya-tanya, ‘lalu, mengapa orang-orang membuat blog?’.

Mengapa Orang-orang Membuat Blog?

Pada awalnya blog menjadi wadah bagi para pengguna untuk mengekspresikan pendapat atau perasaan pribadi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, fungsi blog semakin berkembang dan merambah berbagai cabang. Banyak perusahaan yang mulai memanfaatkan blog untuk memberikan informasi yang up-to-date bagi klien mereka. Semakin banyak orang yang datang dan mengakses situs Anda, maka semakin bagus pula bagi brand awareness dan tingkat kepercayaan terhadap perusahaan.
Interaksi merupakan salah satu hal utama yang berpengaruh terhadap kesuksesan blog. Apabila orang-orang bisa berinteraksi dengan perusahaan dan juga brand yang diciptakan, maka feedback-nya akan positif. Di samping itu, banyak orang juga sudah mulai melirik blog sebagai sumber penghasilan baik paruh maupun penuh waktu. Anda hanya perlu menuliskan opini atau pikiran erhadap suatu topik di blog, kemudian mendapatkan uang. Siapa, sih, yang tidak suka dengan konsep seperti ini?
Cara paling manjur untuk mendapatkan uang dari blog adalah dengan memanfaatkan layanan iklan yang ditawarkan pihak ketiga. Anda menampilkan ads pihak ketiga (biasanya dalam bentuk banner) yang kemudian bisa dilihat oleh para pengunjung blog. Jika iklan tersebut diklik oleh pengunjung, maka Anda akan mendapatkan penghasilan yang terbilang cukup. Namun jika Anda sudah punya bisnis sendiri, menampilkan informasi mengenai produk yang ditawarkan sudah lebih dari cukup.

Apakah Blogger Mendapatkan Uang dari Blog yang Dikelolanya?

Seperti yang telah kami sebutkan di atas, jawabannya adalah ya, blogger mendapatkan uang dari blognya. Berdasarkan informasi yang disadur dari Forbes, 10 situs blog terbaik bisa membawa penghasilan mulai dari $175,000 hingga $14,000,000 per bulannya. Jumlah yang sangat fantastis, bukan? Tentu saja blog tersebut butuh bertahun-tahun lamanya untuk membangun brand dan image, bahkan menyewa sejumlah profesional di bidangnya. Jangan berkecil hati jika blog Anda saat ini belum sebesar sepuluh blog yang disebutkan. Dengan ketelatenan dan ketekunan, pasti Anda bisa mendapatkan penghasilan dari blog sendiri.

Kesimpulan

Blog adalah ruang digital di mana Anda bisa menuliskan pandangan, pendapat, serta berbagai hal lain yang dilakukan sehari-hari. Bahkan faktanya Anda bisa menjadikan blog sebagai sumber penghasilan, terlebih jika Anda fokus pada suatu topik unik yang harus dibagikan agar siapa pun tahu dan paham akan hal tersebut.
Blogging tak hanya sekadar hobi, tapi juga menjadi cara hidup bahkan karier utama seseorang. Sepertinya akan sangat susah membayangkan bagaimana hidup tanpa blog karena dari blog-lah, kita bisa belajar dan mengetahui banyak hal menarik dari cerita, kisah, dan keseharian orang lain.
Demikian halnya ketika Anda menjalankan sebuah bisnis atau perusahaan. Untuk meningkatkan awareness dan kepercayaan pelanggan, cara terbaiknya adalah dengan membuat blog yang powerful serta memuat beragam informasi penting.
Semoga melalui artikel ini, Anda bisa belajar banyak hal tentang apa itu blog, fungsi dan kegunaan blog, serta sejarah blog dan perbedaan blog dan website. Silakan tuliskan pendapat atau pikiran Anda pada kolom komentar di bawah ini.

https://www.hostinger.co.id/tutorial/apa-itu-blog/